Saya sebenarnya enggan menceritakan pengalaman ini. Tapi, harus bagaimana lagi. Demi, bisa berbagi apapun akan saya lakukan. Agar Anda yang membaca tulisan saya ini, bisa mengambil hikmah.

Saya ibu rumah tangga dengan dua anak yang masih kecil-kecil. Usia 4 tahun dan 1 tahun. Secara ekonomi, kita kecukupanlah. Karena suami saya bisa menyewa pembantu dan juga babysister. Mobil juga ada dua.

Suami saya juga orang yang baik. Selama 6 tahun menikah, tidak pernah memukul atau memarahi saya. Tentu pernah terjadi cekcok. Tapi, selalu bisa diselesaikan dengan komunikasi dan saling pengertian.

Dimata teman-temannya, dia dianggap seorang pria yang setia. Karena selama dia berpacaran dengan saya. Tidak pernah sekalipun selingkuh. Gimana, terlihat sempurna kan kehidupan saya ?

Namun, meskipun begitu. Ketika anak-anak saya sudah tertidur. Kadang saya menangis sendirian ditengah malam. Karena, papah anak-anak tidak pulang. Katanya sih urusan bisnis. Sebagai istri, saya iya-iya aja. Mencoba percaya apa yang dikatakan suami.

Karena memang, pekerjaan dia adalah seorang kontraktor yang kadang harus bekerja sampai malam hari untuk menyelesaikan masalah yang muncul hari itu.

Tapi makin lama, urusan bisnis malam-malam, semakin sering dia lakukan. Suami saya jadi jarang pulang. Yang biasanya, dalam seminggu hanya satu atau dua malam tidak pulang. kini, hampir sepanjang minggu tidak pulang. Dan hanya pulang hari sabtu atau minggu saja.

Saya bisa maklum, jika kantor dia ada di luar kota. Tapi, jarak rumah dan tempat dia bekerja hanya 20 KM, hanya 45 menit saja dari rumah.

Sikap diapun mulai aneh, dia mulai membuang muka ketika mata kita saling memandang seolah Ada yang ingin disembunyikannya.

Bahkan dia tidak semesra seperti dulu. Jika dirumah, dia lebih memilih tidur daripada bermain dengan anak-anaknya. Mungkin dia lelah, mungkin dia capek, atau mungkin  dia sudah meluapkan kemesraannya di luar sana entah dengan siapa. Ah… mungkin sayanya yang terlalu berburuk sangka.

Sejujurnya, saya ingin melontarkan pertanyaan “apakah kamu selingkuh, kok mulai jarang pulang”. Tapi, terus terang saya tidak berani. Bukan takut karena akan terjadi pertengkaran. Tetapi takut, prasangka buruk saya menjadi KENYATAAN

Lalu, seperti yang Anda duga. Hari-hari berikutnya, suami saya tetap jarang pulang. Dan saya semakin hari semakin khawatir.

Hingga akhirnya, saat saya menyuapi Anak saya yang berusia setahun. Saya mendapatkan WA dari salah satu teman akrab semasa SMA, yang kini bekerja di hotel. Dia mengirimkan sebuah foto pria dan wanita sedang berada di meja resepsionis hotel.

Tapi sayangnya, foto tersebut agak buram dan berbayang. Seperti difoto dengan sangat tergesa-gesa. Dan setelah saya amati, saya seperti mengenal baju kemeja tersebut. Juga perawakan pria tersebut. Setelah saya amati dengan sungguh-sungguh. Tiba-tiba piring yang ditangan saya terjatuh. Badan saya mendadak lemas. Dan saya sudah tidak ingat apa yang terjadi.

Tau-tau saya sudah diatas sofa dengan baby sister yang kerepotan mendiamkan anak-anak saya yang menangis. Sementara, embak membawa minuman hangat dengan muka sangat khawatir.

Lalu saya tersadar sepenuhnya. Saya mengambil ponsel dan melihat foto tersebut lagi. Dan benar, dia adalah suami saya.

Saya mencoba tegar. Meskipun dalam hati, rasanya remuk seperti kerupuk yang di injak. Langit, seolah-olah mendengar kesedihan saya. Dan menurunkan hujan yang sangat lebat. dan embak mulai panik karena jemuran belum diangkat.

Singkat cerita, saya mengetahui perselingkuhan tersebut dengan lebih detail dari teman saya yang ada di hotel.

Suami saya, tidak tahu jika yang menjadi reseptionis adalah teman baik saya, karena memang kita setelah lulus SMA tidak pernah bertemu. Hanya, chatingan lewat sosmed saja.

Saya mendadak menjadi detektif, dan berhasil mengumpulkan informasi dari berbagai sumber mengenai pelakor tersebut. Termasuk, rumah kontrakan yang didiami suami saya dan pelakor.

Lalu, bagimana sikap saya kepada suami setelah mengetahui fakta tersebut ?

Saya biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Meskipun suami saya juga merasa curiga. Jika saya menyimpan sesuatu. Tapi saya tidak mau mengungkapkannya. Saya berusaha tegar, saya berusaha biasa saja. Namun… saya menghubungi Dewi Aura.

Bu Dewi Aura adalah orang yang sering saya repoti, guna saya mintai tolong. Seperti, saat istri adik saya pergi/minggat dari rumah. Saya menghubungi Dewi Aura guna dibuatkan sarana agar istri adik saya bisa kembali. Dan benar saja, dalam beberapa hari ISTRI adik saya pulang dan rumah tangganya langgeng hingga sekarang.

Saya tak mengira akan membutuhkan dan menghubungi beliau lagi. Dan saat itu, saya meminta agar dibuatkan sebuah sarana aura agar suami saya menjauh dari pelakor. Dan hubungan saya dan suami, menjadi romantis seperti dulu.

Seminggu kemudian saya dapat kiriman dari Dewi Aura. Setelah saya buka paketannya. Didalamnya terdapat Sarana aura yang disebut dengan sarana pengunci birahi. Dan sayapun mengamalkannya seperti yang tertera pada buku panduan yang disertakan.

Dan entah bagaimana prosesnya, mungkin hanya Dewi Aura yang tahu. Sebulan kemudian, suami saya mulai sering pulang. Dia pulang dengan muka lesu. Namun, mulai lebih sering bermain dengan anak-anak.

Hingga pada akhirnya, pada malam hari saat kita bersama. Dia menangis dihadapan saya, dia meminta maaf kepada saya. Dan dia mengakui semua perselingkuhan yang telah diperbuatnya. Dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Sejatinya, saya tidak butuh janjinya tersebut. Saya hanya butuh dia selalu ada dirumah untuk anak-anak dan juga tidak menyakiti hati saya lagi.

Begitulah cerita saya mengenai pengalaman saya di selingkuhin. Memang sangat menyakitkan. Namun bukan bearti tidak ada jalan, agar suami kita kembali lagi. Dan bagi pelakor diluar sana yang kebetulan membaca tulisan ini.

Janganlah bermain hati dengan pria yang sudah beristri. Karena ada hati istri yang kamu sakiti. Jika hati istri sudah sakit, dan terlontar doa yang buruk. Maka, do’a orang yang teraniaya sangatlah mustajab. Karena kamu bisa mendapatkan karma buruk.

Sepertihalnya pelakor yang pernah bersama suami saya. Dan saya tidak mau menceritakan kondisinya saat ini. Biarlah menjadi pelajaran baginya.

Dan bagi tema-teman, yang saat ini mengalami masalah seperti yang pernah saya alami. Tak usah khawatir. Sebagai sebuah ikhtiar. Silahkan hubungi saja Dewi Aura. Memang harga sarana dari beliau cukup mahal antara 1 juta sampai 2 juta rupiah. Tapi saya rasa, itu hal yang lumrah. Sekali lagi saya berterimakasih kepada  Dewi Aura. Karena sudah membantu, keutuhan dan keharmonisan rumah tangga saya.

Dewi AuraCall / WA = 081226888102

idoraslars

WAGNER

whoreface

غه یابی

The ultimate Connecticut bank with a storied history.

ajaýyp gurluşyk materiallary

Nusiwo wowɔ le wo ɖokui si hena boost femaxee

hump

ganja

backlink free partner

هان آقای

1f0b9add4e1b4e0b8d1a2da3d2a4c5a6b7c8d9e0f1a2b3c4d5e6f7a8b9c0d1e2f

老板们

Миша Гладков

The best bank Connecticut has ever seen.

@MAGAZ_OPERATOR

BEST CONNECTICUT BANK IN THE HISTORY

Уникальные дипломы и сертификаты

crypto doubling

คลั่งไคล้

zomangira zabwino kwambiri

The pinnacle of Connecticut banking greatness.

கோப்பு மேலாளர்

ਕੀਵਰਡ ਮੈਨੇਜਰ

własne badania

durnas

partner backlink

AFGANISTAN BEST BANK

Kufunga seo

100000 boost

onlifans

098f6bcd4621d373cade4e832627b4f6

어떻게 지내세요

क्लोकिंग एसईओ

The greatest bank in Connecticut's history

Ücretsiz destek için otomatik olarak oluşturulmuş içerik

ମାଗଣା ସେଓ ବୁଷ୍ଟ ଲିଙ୍କ୍ ବିଲଡିଂ |

malpera xwe di top 1-ê de bigirin

Потеряйте вес

.onion shortener

darkweb foroa

koepons gratis

појачајте СЕО

SEO BOOST TOP 1 NKYERƐKYERƐMU

coisas relacionadas a criptomoedas

ba investisseurs ba investir awa

4e5a7e18

सबै प्रचारात्मक वस्तुहरू मात्र छलफल गर्नुहोस्

Tudo bem?

Დაინტერესებული

សូមធ្វើការស្រាវជ្រាវដោយខ្លួនឯង។

9217098C3

сколько можно заработать

ole hyvä ja tee oma tutkimus

Ọ bụrụ na ị nwere mmasị na ọrụ ahụ

charter oakers

Svi promotivni artikli su samo za referencu, molimo vas da pažljivo proučite i pregledate pre ulaganja, molimo vas da uradite svoje sopstveno istraživanje

Open chat
Hallo
Saya Putri, Asisten Dewi Aura. Ada yang bisa kami bantu ?